Bimmer.ID — Ketika MINI dan Rolls-Royce berjanji untuk hanya memproduksi mobil listrik mulai akhir dekade ini, tidak demikian halnya dengan BMW.
Itu karena beberapa pejabat tinggi BMW Group menyampaikan kegusaran mereka yang menyatakan bahwa industri mobil full elektrik (EV) tidak mungkin sepenuhnya tercapai dalam waktu dekat ini.
Menurut mereka, infrastruktur pengecasan kendaraan dan harga mobil listrik yang masih selangit menjadi alasan utama. Mereka menilai, banyak negara yang belum memiliki pasokan serta fasilitas listrik memadai.
Kepala Pengembangan BMW Frank Weber mengatakan bahwa pihaknya tidak tergesa-gesa menyuntik mati produksi mesin pembakaran dalam (internal combustion engine/ICE).
“Kami (BMW) tidak akan mengumumkan kapan kami bakal menghentikan produksi mesin pembakaran dalam,” kata Weber dalam wawancaranya kepada majalah CarExpert.
Ia menjelaskan, pelanggan BMW tidak boleh dipaksa untuk memilih dari sejumlah model setelah memilih jenis mesin penggerak yang mereka inginkan.
Seperti kita ketahui, BMW mengadopsi strategi ‘The Power of Choice‘ yang artinya pabrikan asal Jerman itu menawarkan banyak pilihan mesin bensin, diesel, plug-in hybrid, dan elektrik, bagi konsumennya.
Weber menyatakan bahwa BMW bakal terus menawarkan banyak variasi kendaraan, baik yang bertenaga EV maupun ICE dalam 10-15 tahun mendatang.
Sementara itu, produsen mobil yang berbasis di Munich ini yakin kendaraan listrik akan menyumbang lebih dari 50 persen penjualan tahunan, lebih cepat dari target yang ditetapkan sebelumnya pada tahun 2030.
Pada tahun 2023, BMW memperkirakan EV akan mewakili 15 persen dari total pengiriman dibandingkan tahun lalu ketika hanya 9 persen mobil yang terjual adalah EV dan hybrid.
Dua rival BMW, Audi dan Mercedes, telah menetapkan target kendaraan listrik yang jauh lebih agresif.
Audi hanya akan meluncurkan mobil listrik mulai tahun 2026 dan mengakhiri produksi kendaraan bertenaga ICE pada tahun 2033.
Sedangkan Mercedes, telah berjanji untuk beralih ke mobil listrik murni pada tahun 2030, tetapi hanya โjika kondisi pasar memungkinkan “. (Aldion/CarExpert)