Bimmer.ID — Pasar mobil listrik (EV) yang lesu belakangan ini membuat sejumlah produsen otomotif membanting harga demi menggenjot penjualan.
Namun, tidak demikian halnya dengan BMW Group yang sedang kebanjiran orderan mobil listrik. Wajar jika kemudian BMW tidak mau ikut-ikutan turun harga mobil listriknya.
Awalnya ada pihak yang meminta agar BMW ikut menurunkan harga EV mereka guna membantu penjualan kendaraan bertenaga baterai (BEV) dari produsen lain.
Saat ini penjualan EV dari BMW Group (BMW, MINI, Rolls-Royce) di kuartal ketiga tahun 2023 sangat-sangat tinggi jika dibandingkan dengan merek lain.
“Kami tidak tertarik menurunkan harga demi berbagi pangsa pasar,” kata Ketua Dewan Manajemen BMW, Oliver Zipse.
Ia mengemukakan hal itu di tengah gempuran mobil listrik buatan China yang sangat murah. Menurutnya, BMW tidak perlu khawatir akan serbuan mobil listrik China.
“Seperti yang bisa Anda lihat, kami mampu tumbuh kembang secara signifikan bahkan dengan harga jual kendaraan yang sangat dapat diterima,” lanjutnya.
BMW cukup percaya diri dengan kualitas kendaraan mereka sehingga permintaan pembelian terus meningkat pesat.
Pada kuartal kedua tahun ini, BMW Group mengeluarkan 93.931 unit BEV dari pabrik. Hingga kuartal ketiga, tercatat total 621.699 kendaraan yang telah dikirim ke berbagai diler di seluruh dunia. Dan EV menyumbang 15 persen dari total pengiriman.
Jika dibandingkan dengan penjualan tahun-tahun sebelumnya, angka pengiriman kendaraan BEV di kuartal 3 tahun 2023 melonjak hingga 80 persen.
BMW mengatakan bahwa penjualan mereka tinggi di pasar utama, termasuk Eropa, Jerman, dan Amerika (termasuk Amerika Serikat).
Namun begitu, di Asia dan pasar kompetitif China, BMW mengalami penurunan penjualan. Akan tetapi Zipse mengatakan bahwa pihaknya tetap bertahan dengan strateginya, yakni tidak akan menurunkan harga. (Aldion/Inside EV)